Morfologi & Identification
- Typical Organism
Individual cocci berbentuk ovoid atau sperical dan berbentuk rantai bila dlm koloni. Streptococci adalah bakteri gram positif, namun seiring dengan lamanya kultur dan bakteri yang mati, maka dapat berubah menjadi bakteri gram negatif.
- Culture
Sebagian besar Streptococci tumbuh pada media padat sebagai koloni yang berbentuk discoid, dan biasanya berdiameter 1- 2 mm.
- Growth Characteristics
Sebagian besar streptococci hemolytic yang pathogenic tumbuh dengan baik pada suhu 37 celcius, sedangkan grup D enterococci tumbuh dengan baik pada suhu 15 hingga 45 celcius. Sebagian besar streptococci adalah bakteri fakultatif anaerob.
Antigenic Structure
- Group Specific Cell Wall Antigen
Streptococci memiliki berbagai macam dinding sel yang mengandung jenis karbohidrat yang berbeda, dan dapat digolongkan menurut jenis karbohidratnya. Terdiri dari beberapa grup, diantaranya:
- Grup A, rhamnose N- acetylglucosamine
- Grup B, rhamnose-glucosamine polysaccharide
- Grup C, rhamnose-N-acetylgalactosamine
- Grup D, glycerol techioic acid yang mengandung D-alanine dan glukosa
- Grup F, glucopyranosyl-N-acetylgalactosamine.
- M protein
M protein berbentuk seperi ‘hair like projection’ yang terlihat dari dinding Streptococci. Bila mempunyai M protein, maka Streptococci tersebut virulent, karena dengan adanya M protein ini, Streptococci mampu bertahan dari proses phagocytosis dari PMN.
- T Substance
Merupakan protein yang lemah terhadap asam dan panas. T substance memungkingkan diferensiasi dari streptococci dengan cara aglutinasi dengan antisera yang spesifik.
- Nucleoproteins
Disebut juga P substance, merupakan penyusun utama dari sel tubuh streptococci.
Toxins & Enzymes
- Streptokinase
Disebut juga fibrinolysin, dapat mengubah plasminogen menjadi plasmin yaitu sebuah enzim yang dapat mencerna fibrin dan protein lainnya.
- Streptodornase
Disebut juga streptococcal deoxyribonuclease. Antibody terhadap Dnase muncul setelah infeksi dai streptococci, terutama setelah infeksi pada kulit.
- Hyaluronidase
Dapat memecah hyaluronic acid yang merupakan komponen penyusun dari jaringan ikat. Oleh karena itu bisa disebut juga sebagai ‘spreading factor’.
- Pyrogenic Exotoxins
Dapat menyebabkan streptococcal toxic shock syndrome dan scarlet fever.
- Diphosphopyridine
Dengan adanya enzim ini, maka streptococci mempunyai kemampuan untuk membunuh leukocytes.
- Hemolysins
Sebagian besar streptococci mempunyai kemampuan untuk menghancurkan RBC. Memiliki dua jenis, yaitu:
- β – Hemolytic yang dapat menghancurkan erytrocytes secara sempurna dan diikuti dengan pelepasan hemoglobin.
- α – Hemolytic, memiliki kemampuan untuk melisiskan erytrocytes, namun tidak secara lengkap dan diikuti pembentukan green pigment.
Protein tersebut disebut streptolysin yang dapat melisiskan RBC. Oleh karena itu untuk mendeteksi infeksi dari streptococci, salah satunya adalah memriksa kadar ASO (Anti Streptolysin O), bila hasinya 160 – 200, maka hasilnya positif.
Diagnostic Laboratory Tests
- Specimens
Dapat melalui apusan dari tenggorokan, pus ataupun darah yang selanjutnya dikultur.
- Smears
Apusan dari pus biasanya menunjukan single cocci atapun pairs dan jarang berbentuk untaian rantai.
- Culture
Spesimen dikultur pada agar darah.
- Serologic Tests
Dapat menggunakan ASO (Anti Streptolysins O) , Anti Dnase, Anti Streptokinase.
0 comments:
Post a Comment
Untuk Inovasi dan Kreativitas Penulis. Karena Pembaca yang bijak selalu Meninggalkan Pesan Perubahan dan Perbaikan Penulis. Diisi ya..^^