Monday, December 19, 2011

Belajar EKG Itu mudah Lho…^^

Diagnosis Infark miokardium dengan pendekatan EKG

Ada tiga komponen yang dapat dilakukan dalam mendiagnosis Infark yaitu,

1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik

Hal ini dilakukan dengan melakukan wawancara dan pemeriksaan secara langsung pada pasien.

2. Pemeriksaan enzim jantung

Pada keadaan sel miokardium yang mati akan mengeluarkan kandungan selnya ke dalam aliran darah. Peningkatan kadar kreatinin kinase dalam darah, terutama isoenzim MB, merupkan petunjuk adanya infark

clip_image002

3. EKG

Gambaran awal pada pemeriksaan ini tidak bersifat diagnostic, dan evolusi perubahan gambaran EKG bervariasi antara satu orang dengan yang lainnya, akibatnya perlu dilakukan EKG serial bila pasien dirawat di rumah sakit.

Gambaran khas EKG pada orang yang infark melalui 3 stadium

1. Gelombang T meninggi yang diikuti inverse gelombang T

clip_image004clip_image006

2. Elevasi segment ST

clip_image008

3. Munculnya gelombang Q baru

clip_image010

GELOMBANG T

Diawal infark, gelombang T meninggi dan menyempit, suatu fenomena yang sering disebut Peaking. Gelombang T yang meninggi sering disebut T hiperakut. Biasanya beberapa jam kemudian, gelombang T mengalami inverse.

clip_image012

clip_image014

Perubahan gelombang T menggambarkan adanya ischemia miokardium. Kemungkinan besar bersifat reversible. Bila ternyata sudah terjadi infark maka gelombang T akan persistent selama berbulan-bulan sampai bertahun-tahun.

Inverse gelombang T seringkali ditunjukkan untuk mendiagnosis adanya ischemia dan tidak untuk infark.

ST SEGMENT

Elevasi ST merupakan perubahan kedua yang terjadi secara akut pada fase evolusi infark.

Elevasi ST menandakan adanya cedera miokardium, pada beberapa kasus cedera kemungkinana menggambarkan derajat kerusakan selular yang lebih dari sekedar ischemia, tetapi kemungkinan besar juga bersifat reversible, dan pada beberapa kasus, segment ST langsung kembali normal.

Beberapa kasus ST segment ini merupakan tanda yang dapat dijadikan diagnosis telah terjadi Infark sejati.

clip_image016

Sepertinya halnya inverse gelombang T, ST segment ini dapat pula ditemukan pada orang yang memiliki jantung normal.

Untuk mengetahui apakah terjadi elevasi atau depresi, hal ini bisa terbantu dengan melihat J point yang merupakan permulaan dari gelombang S untuk kembali pada garis isoelektrik.

clip_image018

GELOMBANG Q

Munculnya gelombang Q yang baru menunjukkan bahwa telah terjadi kematian sel miokardium yang irreversible. Keberadaan gelombang Q merupakan diagnostic infark miokardium.

clip_image020

Pembentukkan gelombang Q yang dalam dipercaya karena impuls diusahakn menjauh dari posisi infark yang mengakibatkan gelombang Q yang dalam.

clip_image022

Gelombang Q kecil dapat terlihat pada sadapan lateral kiri (I, aVL, V5, V6) dan kadang pada sadapan inferior ( II dan III). Gelombang Q pathologic menandakan infark cenderung lebih luas dan lebih dalam. Mereka sering disebut gelombang Q signifikan yang memiliki syarat

1. Durasi gelombang harus lebih besar dari 0,04 detik

2. Kedalaman gelombang Q sekurang-kurangnya harus sepertiga tinggi gelombang R pada kompleks QRS yang sama

clip_image024

MENENTUKAN LOKASI INFARK

Daerah miokardium yang mengalami infark bergantung pada arteri koroner yang tersumbat dan luasnya aliran darah kolateral.

Arteri koronaria dekstra berjalan di antara atrium kanan dan ventrikel kanan kemudia melingkari permukaan posterior jantung. Pada sebagian besar individu, ia memberikan cabang desenden yang memasok AV node.

Arteri koronaria sinistra bercabang menjadi ramus interventrikularis anterior (LAD, left anterior descending artery) dan ramus sirkumfleksus. LAD memasok dinding anterior jantung dan sebagian besar sekat interventrikular. Ramus sirkumfleksus berjalan di antara atrium kiri dan ventrikel kiri dan memasok dinding lateral ventrikel kiri. Pada sekitar 10 % populasi, ia memberikan cabang yang memasok nodus AV.

Lokasi ini harus ditentukan karena dapat dijadikan dampak prognostic dan terapeutik.

clip_image026

Infark dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok anatomic umum yaitu,

1. Infark inferior

2. Infark lateral

3. Infark anterior

4. Infark posterior

5. Infark kombinasi (anterolateral)

clip_image028


INFARK INFERIOR

1. Melibatkan permukaan diafragmatik jantung

2. Disebabkan oleh penyumbatan a. koronaria dekstra atau cabang descendennya

3. Perubahan elektrokardiografik yang khas dapat dilihat pada sadapan inferior (II, III, dan aVF)

clip_image030


INFARK LATERAL

1. Melibatkan dinding lateral kiri jantung

2. Disebabkan oleh penyumbatan ramus sirkumfleksus a. koronaria sinistra

3. Perubahan terjadi pada sadapan lateral (I, aVL, V5, dan V6)

clip_image032

INFARK ANTERIOR

1. Melibatkan permukaan anterior ventrikel kiri

2. Disebabkan oleh penyumbatan ramus interventrikularis anterior artery koronaria sinistra

3. Dapat dilihat pada sadapan prekordia (V1 sampai V5)

clip_image034

INFARK POSTERIOR

1. Melibatkan permukaan posterior jantung

2. Biasanya disebabkan oleh penyumbatan a. koronaria dekstra

3. Pada hakikatnya tidak ada sadapan posterior, hanya saja harus ditegakkan dengan mencari perubahan resiprokal pada sadapan anterior, terutama V1

clip_image036

4 comments:

Untuk Inovasi dan Kreativitas Penulis. Karena Pembaca yang bijak selalu Meninggalkan Pesan Perubahan dan Perbaikan Penulis. Diisi ya..^^